Allah Kagum Dengan Pemuda Ini

Masa muda merupakan masa sempurnanya pertumbuhan fisik dan kekuatan seorang manusia. Maka ini merupakan nikmat besar dari Allah Ta’ala yang seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya untuk amal kebaikan guna meraih ridha Allah Ta’ala.


Imam Abul ‘Ula al-Mubarakfuri berkata: 


“(Dalam hadits ini) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhusukan (penyebutan) “seorang pemuda” karena (usia) muda adalah (masa yang) berpotensi besar untuk didominasi oleh nafsu syahwat, disebabkan kuatnya pendorong untuk mengikuti hawa nafsu pada diri seorang pemuda, maka dalam kondisi seperti ini untuk berkomitmen dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah (tentu) lebih sulit dan ini menunjukkan kuatnya (nilai) ketakwaan (dalam diri orang tersebut)”


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


«إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَعْجَبُ مِنَ الشَّابِّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ»


“Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memliki shabwah”


Artinya: pemuda yang tidak memperturutkan hawa nafsunya, dengan dia membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan. 


Dalam hadis lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Ketika Allah Ta’ala menyukai seorang pemuda dengan karakter tidak memiliki shabwah, yaitu pemuda yang tidak memperturutkan hawa nafsunya, dia membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan, tentu secara otomatis Nabi Muhammad pun mencintai pemuda yang demikian. Nabi Muhammad mencintai pemuda yang tidak mudah meninggalkan amalan-amalan syariat.


Inilah sosok pemuda Muslim yang dicintai oleh Allah Ta’ala, yaitu pandai mensyukuri nikmat yang Allah Ta’ala anugrahkan kepadanya, serta mampu berjuang menundukkan hawa nafsunya pada saat-saat tarikan nafsu sedang menjeratnya. Ini tentu merupakan hal yang sangat sulit dan berat, maka wajar jika Allah Ta’ala memberikan balasan pahala dan keutamaan besar baginya.


By ; Novmi