Awal tahun 2022, Indonesia mendapat cobaan bencana. Mulai dari Aceh Timur yang diterjang banjir Hingga Dunia Sepak Bola Berduka Atas Tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan mengakibatkan meninggalnya 125 orang di Malang. Dunia sepak bola Indonesia berkabung atas pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya, pada hari Sabtu (1/10/22).
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., mengatakan jumlah total kematian sejauh ini adalah 125 orang, turun dari angka yang diumumkan sebelumnya, yakni 174 orang, karena beberapa korban dihitung dua kali.
Sementara ratusan orang masih dirawat di delapan rumah sakit.
Selanjutnya, Kabar duka tersiar dari Aceh Timur yang diterjang banjir akibatnya 6.003 rumah warga yang berada di tujuh kecematan di Kabupaten Aceh Timur, Aceh harus terendam air.
Sebanyak 2.751 warga juga harus tinggal sementara di pengungsian. Dan Serambi mekah Kembali berduka, hujan deras yang mengguyur aceh selama sepekan belakangan ini mengakibatkan air sungai meluap dan mengakibatkan banjir terjadi di Kawasan Aceh Utara dan juga Aceh Timur.
Menurut Ashadi, ketinggian air di beberapa daerah terus meningkat berkisar antara 30 sentimeter hingga 1,2 meter.
Data sementara hingga kini 6.003 unit rumah terendam dengan 19.352 jiwa terdampak banjir," kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Timur Ashadi di Aceh Timur, Sabtu (1/1/2021) seperti dilansir dari Antara.
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara memperkirakan kerugian sektor pertanian akibat banjir yang melanda daerah itu sejak beberapa hari terakhir mencapai Rp32,1 miliar.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara Erwandi di Aceh Utara, Minggu, mengatakan berdasarkan data sementara, areal pertanian yang dilanda banjir seluas 2.848 hektare yang tersebar di 12 kecamatan.
Adapun lahan pertanian yang terendam banjir yakni, untuk persemaian padi dengan luas mencapai 395 hektare. Kerugian diperkirakan mencapai Rp197,5 juta dan sawah pertanian padi seluas 2.413 hektare dengan kerugian diperkirakan Rp31,6 miliar.
Selanjutnya, untuk lahan tanaman cabai merah seluas 10 hektare dengan kerugian sebesar Rp150 juta dan lahan tanaman kedelai seluas 30 hektare dengan kerugian sebesar Rp150 juta.
Menurut Erwandi, potensi gagal panen atau puso bisa dipastikan akan terjadi karena genangan air merendam sudah lebih dari tiga hari. Sebab, batang padi akan cenderung rusak dan membusuk lebih dari tiga
hari.
Erwandi menyebutkan usia padi di area persawahan yang terendam banjir tersebut bervariasi karena penanaman padi di Kabupaten Aceh Utara tidak serentak. Yakni dengan umur tanaman berkisar 10 hingga 110 hari.
Penulis Novita