Wanita sebagai ibu adalah pendidik paling utama bagi manusia. Kaum ibu yang ideal tidak sekedar dapat mengandung, namun seorang ibu harus berkualitas. Anak-anak mereka tidak cukup dijamin kebutuhan jasmaninya, namun rohaninya juga lebih penting.
Wanita adalah jantung dalam setiap rumah tangga, ketika dia berhenti bekerja maka berhentilah seluruh kehidupan di dalamnya. Mengandung, melahirkan, dan menyusui adalah starter pack tugas seorang wanita menjadi ibu. Ibu dalam keluarga memegang berbagai peranan penting.
Ibu adalah “Menteri Pendidikan” bagi anak-anaknya, mendidik dan mengajari tentang keyakinan beragama, adab dan norma, fisik dan mental, intelektual, dan psikologi sehingga terbentuk kepribadian yang baik dalam diri sang anak.
Dalam “kegiatan belajar mengajar” tersebut ibu juga harus menjadi figur dan memberi contoh yang baik untuk anak.
Ibu adalah “Menteri Kesehatan” yang harus memperhatikan asupan nutrisi setiap anggota keluarga, menyajikan hidangan dengan kreatifitasnya, hingga merawat anggota keluarga yang sakit. Ibu adalah “Menteri Keuangan” yang mengelola pemasukan dan pengeluaran setiap harinya, memastikan semua kebutuhan terpenuhi sesuai prioritasnya, dan mengarahkan untuk mencapai tujuan keluarga.
Ibu adalah “Manajer” yang berperan untuk memastikan setiap tugas dan fungsi dalam keluarga berjalan sebagaimana mestinya. Memastikan rumah menjadi tempat paling nyaman bagi keluarga baik dari segi kebersihan maupun suasana di dalamnya.
Disinilah letak peranan wanita sebagai ibu, cukup berat menuntut rasa tanggung jawab yang tidak ringan. Berhasil tidaknya generasi yang ideal ada di tangan kaum wanita.
Tidaklah berlebihan apabila Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam memberi penghargaan terhadap kaum ibu, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imam Ahmad, bahwa Rasulullah bersabda: "Surga itu berada di bawah telapak kaki para ibu.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَوَصَّيْنَا الْاِ نْسٰنَ بِوَا لِدَيْهِ ۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصٰلُهٗ فِيْ عَا مَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِـوَا لِدَيْكَ ۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu."
(QS. Luqman 31: Ayat 14)
Dunia itu hina dan akan sirna maka anaknya pun akan hina dan sirna. Akhirat itu mulia dan abadi maka anaknya pun akan mulia dan abadi. Karena anak akan selalu mengikuti ibunya.
lbnul Qoyyim Rohimahullah:
Jadilah anak-anak akhirat jangan jadi anak-anak dunia karena anak itu akan mengikuti ibunya (Fawaid 77).
Sosok ibu adalah sosok yang paling paham tentang anaknya. Saat anaknya bahagia, sedih atau pun sakit, tanpa mengatakannya pada ibu beliau akan tahu dengan sendirinya. Ibu adalah sosok yang bisa menerima baik dan buruknya anak dengan tulus, ikhlas dan sabar. Dengan segala keterbatasan yang ada dalam dirinya, ibu akan tetap memberikan yang terbaik untuk anaknya. Jika ingin doamu terkabul, mintalah restu ibumu. Ridha Tuhan tergantung pada ridha ibu. Meski terkadang ibu sangat cerewet, semua dilakukannya demi kebaikan anaknya.
Berikan yang terbaik buat ibumu, jadilah ibu terbaik untuk anak-anak kita, dan berdoalah agar suatu nanti lekas menjadi ibu yang terbaik pula. Jangan lupa untuk selalu berbuat yang terbaik sehubungan dengan peran ibu, yakni menjadi ibu yang terbaik dan memperlakukan ibu kita dengan baik.
#ibu #wanita #peranibu #surgadibawahditelapakkakiibu #artikel #mabifoundation #kalibaru #cilincing #jakartautara #novmi